4. Ada pembagian peran. Ada yang memimpin dan yang lain mau dipimpin. Dalam dansa ballroom, selalu ada yang memimpin dan yang lain dipimpin. Pedansa pria memimpin dengan kelembutan sehingga penonton tidak akan melihat dia menarik dengan kasar atau mendorong pasangan dansanya seenaknya . Demikianlah dalam pernikahan yang harmonis, ada pembagian peran. Suami memimpin dengan kasih sayang, dan istri mengikuti dengan rasa hormat. Kepemimpinan ini bisa saja didelegasikan, misalnya istri bertugas mengelola ekonomi keluarga, atau pendidikan anak. Tetapi semuanya masih di bawah tanggung jawab suami dan dikerjakan bersama dalam satu semangat kerjasama tim. 5. Tidak menyerah. Seorang yang sedang belajar dansa pasti tahu bahwa kunci keberhasilannya adalah berlatih, berlatih, tidak putus asa dan berlatih lagi. Ada langkah-langkah dasar, kalau sudah bisa ada langkah-langkah tambahan untuk yang tingkat mahir. Setelah kita belajar bagaimana sih jadi suami yang baik, istri yang mendukung, lalu ada peningkatan. Bagaimana menjadi ayah, bagimana menjadi ibu, waktu anak-anak masih bayi, mulai bisa berlari, dan masuk sekolah. Semua ini adalah bagian dari musim kehidupan yang menantang kita untuk melangkah dengan variasi yang sebelumnya belum kita kuasai. Kalau ada kegagalan dan salah langkah, itu sih biasa. Kalau jatuh, bangun lagi, asal kita selalu berdua, bermitra dan bekerja sama.
6. Menyenangkan dan indah. Kalau kita tekun, akhirnya kita akan sampai pada "level" mahir. Kalau sudah sampai di sini, dansa itu jadi sangat menyenangkan dan indah. Menyenangkan bagi yang berdansa dan indah bagi yang melihatnya. Orang tua, mertua, anak-anak, teman dan semua orang sekitar kita akan "enjoy" melihat kehidupan kita dan ikut bergembira.
7. Pelatih. Mengapa pedansa butuh pelatih? Kita tidak perlu belajar hal-hal yang salah dulu untuk bisa melakukan hal-hal yang benar. Pelatih akan menunjukkan trik dan tips pernikahan supaya kita tidak harus jatuh bangun. Pelatih itu biasanya orang yang lebih dewasa dan lebih lama menikah. Kita juga bisa belajar dari buku-buku panduan pernikahan. Yang penting jangan malu bertanya, jangan berhenti belajar.
Bagian manakah dari pernikahan Anda yang perlu dibenahi? Jangan pernah putus asa sampai semuanya menjadi indah dan menyenangkan. Selamat belajar!
6. Menyenangkan dan indah. Kalau kita tekun, akhirnya kita akan sampai pada "level" mahir. Kalau sudah sampai di sini, dansa itu jadi sangat menyenangkan dan indah. Menyenangkan bagi yang berdansa dan indah bagi yang melihatnya. Orang tua, mertua, anak-anak, teman dan semua orang sekitar kita akan "enjoy" melihat kehidupan kita dan ikut bergembira.
7. Pelatih. Mengapa pedansa butuh pelatih? Kita tidak perlu belajar hal-hal yang salah dulu untuk bisa melakukan hal-hal yang benar. Pelatih akan menunjukkan trik dan tips pernikahan supaya kita tidak harus jatuh bangun. Pelatih itu biasanya orang yang lebih dewasa dan lebih lama menikah. Kita juga bisa belajar dari buku-buku panduan pernikahan. Yang penting jangan malu bertanya, jangan berhenti belajar.
Bagian manakah dari pernikahan Anda yang perlu dibenahi? Jangan pernah putus asa sampai semuanya menjadi indah dan menyenangkan. Selamat belajar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar