Mengembangkan Keintiman
“Tidak ada
hubungan antara dua manusia yang lebih Hubungan
itu ekslusif, intim, dekat, terbuka, dan saling menerima, dibingkai oleh janji
dan komitmen untuk memelihara persatuan seumur hidup. (Kejadian 2:24-25)
Dalam upaya untuk mengembangkan hubungan yang
lebih intim dan penuh kepedulian, kita perlu membuka mata untuk kenyataan bahwa
ada banyak bentuk keintiman selain keintiman seksual. Masing-masing bentuk
keintiman ini saling terkait dan saling memperkuat.
Berikut ini adalah sederetan jenis-jenis keintiman
dalam hubungan suami istri yang siap untuk dikembangkan:
- Keintiman Intelektual - Sharing ide atau berbicara tentang isu-isu hangat bahkan bisa saja menyatakan ketikaksetujuan atau ketidaksepahaman, tetapi masih menghormati keyakinan dan pandangan masing-masing.
- Keintiman dalam Tugas - Anda menyepakati pembagian beban dan peran umum dalam memelihara rumah Anda, mencari income, atau mengejar impian-impian hidup yang disepakati bersama.
- Keintiman sebagai Orangtua – Orang tua yang peduli pendidikan anak, membagi peran dan saling mendukung dalam mengupayakan pertumbuhan anak-anaknya menjadi individu yang mandiri.
- Keintiman emosional - Anda bebas mengungkapkan perasaan, baik yang positif atau yang negatif, tanpa takut dinilai atau ditolak. Masing-masing berupaya untuk memahami dan menerima perasaan pihak lain tanpa kritikan.
- Keintiman dalam Konflik - kemampuan untuk mengolah konflik dengan cara yang fair, untuk mencapai solusi yang saling memuaskan, serta mengakui bahwa “seringkali dalam hidup ini kita tidak menemukan solusi yang sempurna”. “Jangan menang-menangan, tapi harus menang bersama.” Matius 5:9
- Keintiman dalam Krisis - Anda dapat berdiri bersama – di pihak yang sama di saat krisis, baik krisis eksternal maupun internal, untuk mencari jalan keluar bersama.
- Keintiman Estetis - Menyenangi keindahan, musik, alam dan berbagai macam pengalaman indah lainnya. Dan masing-masing siap mendukung kesukaan dan kesenangan pasangannya walaupun mungkin memiliki kesenangan estetika yang berbeda.
- Keintiman Spiritual – Bebas mendiskusikan pengalaman spiritual masing-masing yang didapat melalui perjalanan iman, berdoa bersama, dan membuat kesepakatan untuk memberikan persembahan dengan jumlah yang tertentu.
- Keintiman dalam Bermain – Memprioritaskan dan mampu menikmati waktu untuk bersenang-senang bersama melalui rekreasi, relaksasi atau humor.
- Keintiman fisik – Kesukaan dalam hubungan
seksual yang menggairahkan, sensual,
tetapi tetap sensitif terhadap kebutuhan pasangan. (tidak mengeksploitasi,
memaksakan kehendak, dan mementingkan diri sendiri). Amsal 5:18-19. 1Korintus 7:3-4.